RSS

Arsip Bulanan: November 2011

Sholat Jama’ Dan Sholat Qashar

Shalat Jama’ adalah melaksanakan dua shalat wajib dalam satu waktu, yakni melakukan shalat Dzuhur dan shalat Ashar di waktu Dzuhur dan itu dinamakan Jama’ Taqdim, atau melakukannya di waktu Ashar dan dinamakan Jama’ Takhir. Dan melaksanakan shalat Magrib dan shalat Isya’ bersamaan di waktu Magrib atau melaksanakannya di waktu Isya’. Jadi shalat yang boleh dijama’ adalah semua shalat Fardhu kecuali shalat Shubuh. Shalat shubuh harus dilakukan pada waktunya, tidak boleh dijama’ dengan shalat Isya’ atau shalat Dhuhur.

Sedangkan shalat Qashar maksudnya meringkas shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Seperti shalat Dhuhur, Ashar dan Isya’. Sedangkan shalat Magrib dan shalat Shubuh tidak bisa diqashar.

Shalat jama’ dan Qashar merupakan keringanan yang diberikan Alloh, sebagaimana firman-Nya, yang artinya: ”Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalatmu, (QS: Annisa: 101), Dan itu merupakan shadaqah (pemberian) dari Alloh  yang disuruh oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menerimanya.” (HR: Muslim).

Shalat Jama’ lebih umum dari shalat Qashar, karena mengqashar shalat hanya boleh dilakukan oleh orang yang sedang bepergian (musafir). Sedangkan menjama’ shalat bukan saja hanya untuk orang musafir, tetapi boleh juga dilakukan orang yang sedang sakit, atau karena hujan lebat atau banjir yang menyulitkan seorang muslim untuk bolak- balik ke masjid. dalam keadaan demikian kita dibolehkan menjama’ shalat. Ini berdasarkan hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasanya Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama’ shalat Dhuhur dengan Ashar dan shalat Maghrib dengan Isya’ di Madinah. Imam Muslim menambahkan, “Bukan karena takut, hujan dan musafir”.

Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Muslim,V/215, dalam mengomentari hadits ini mengatakan, “Mayoritas ulama membolehkan menjama’ shalat bagi mereka yang tidak musafir bila ada kebutuhan yang sangat mendesak, dengan catatan tidak menjadikan yang demikian sebagai tradisi (kebiasaan). Pendapat demikian juga dikatakan oleh Ibnu Sirin, Asyhab, juga Ishaq Almarwazi dan Ibnu Munzir, berdasarkan perkataan Ibnu Abbas ketika mendengarkan hadist Nabi di atas, “Beliau tidak ingin memberatkan umatnya, sehingga beliau tidak menjelaskan alasan menjama’ shalatnya, apakah karena sakit atau musafir”.

Dari sini para sahabat memahami bahwa rasa takut dan hujan bisa menjadi udzur untuk seseorang boleh menjama’ shalatnya, seperti seorang yang sedang musafir. Dan menjama’ shalat karena sebab hujan adalah terkenal di zaman Nabi. Itulah sebabnya dalam hadist di atas hujan dijadikan sebab yang membolehkan untuk menjama’, (Al Albaniy,Irwa’, III/40).

Adapun batas jarak orang dikatakan musafir terdapat perbedaan di kalangan para ulama. Bahkan Ibnu Munzir mengatakan ada dua puluh pendapat. Yang paling kuat adalah tidak ada batasan jarak, selama mereka dinamakan musafir menurut kebiasaan maka ia boleh menjama’ dan mengqashar shalatnya. Karena kalau ada ketentuan jarak yang pasti, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mesti menjelaskannya kepada kita, (AlMuhalla, 21/5).

Seorang musafir baru boleh memulai melaksanakan shalat jama’ dan Qashar apabila ia telah keluar dari kampung atau kota tempat tinggalnya. Ibnu Munzir mengatakan, “Saya tidak mengetahui Nabi menjama’ dan mengqashar shalatnya dalam musafir kecuali setelah keluar dari Madinah”. Dan Anas menambahkan, Saya shalat Dhuhur bersama Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah empat rakaat dan di Dzulhulaifah (sekarang Bir Ali berada di luar Madinah) dua rakaat,(HR: Bukhari Muslim).

Seorang yang menjama’ shalatnya karena musafir tidak mesti harus mengqashar shalatnya begitu juga sebaliknya. Karena boleh saja ia mengqashar shalatnya dengan tidak menjama’nya. Seperti melakukan shalat Dzuhur 2 rakaat diwaktunya dan shalat Ashar 2 rakaat di waktu Ashar. Dan seperti ini lebih afdhal bagi mereka yang musafir namun bukan dalam perjalanan. Seperti seorang yang berasal dari Surabaya bepergian ke Sulawesi, selama ia di sana ia boleh mengqashar shalatnya dengan tidak menjama’nya sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi ketika berada di Mina. Walaupun demikian boleh-boleh saja dia menjama’ dan mengqashar shalatnya ketika ia musafir seperti yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Tabuk. Tetapi ketika dalam perjalanan lebih afdhal menjama’ dan mengqashar shalat, karena yang demikian lebih ringan dan seperti yang dilakukan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Menurut Jumhur (mayoritas) ulama’ seorang musafir yang sudah menentukan lama musafirnya lebih dari empat hari maka ia tidak boleh mengqashar shalatnya. Tetapi kalau waktunya empat hari atau kurang maka ia boleh mengqasharnya. Seperti yang dilakukan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika haji Wada’. Beliau tinggal selama 4 hari di Mekkah dengan menjama’ dan mengqashar shalatnya. Adapun seseorang yang belum menentukan berapa hari dia musafir, atau belum jelas kapan dia bisa kembali ke rumahnya maka dibolehkan menjama’ dan mengqashar shalatnya. Inilah yang dipegang oleh mayoritas ulama berdasarkan apa yang dilakukan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika penaklukkan kota Mekkah beliau tinggal sampai sembilan belas hari atau ketika perang tabuk sampai dua puluh hari beliau mengqashar shalatnya (HR: Abu Daud). Ini disebabkan karena ketidaktahuan kapan musafirnya berakhir. Sehingga seorang yang mengalami ketidakpastian jumlah hari dia musafir boleh saja menjama’ dan mengqashar shalatnya (Fiqhussunah I/241).

Bagi orang yang melaksanakan jama’ Taqdim diharuskan untuk melaksanakan langsung shalat kedua setelah selesai dari shalat pertama. Berbeda dengan jama’ ta’khir tidak mesti Muwalah (langsung berturut-turut). Karena waktu shalat kedua dilaksanakan pada waktunya. Seperti orang yang melaksanakan shalat Dhuhur diwaktu Ashar, setelah selesai melakukan shalat Dhuhur boleh saja dia istirahat dulu kemudian dilanjutkan dengan shalat Ashar. Walaupun demikian melakukannya dengan cara berturut –turut lebih afdhal karena itulah yang dilakukan oleh Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Seorang musafir boleh berjamaah dengan Imam yang muqim (tidak musafir). Begitu juga ia boleh menjadi imam bagi makmum yang muqim. Kalau dia menjadi makmum pada imam yang muqim, maka ia harus mengikuti imam dengan melakukan shalat Itmam (tidak mengqashar). Tetapi kalau dia menjadi Imam maka boleh saja mengqashar shalatnya, dan makmum menyempurnakan rakaat shalatnya setelah imammya salam.

Dan sunah bagi musafir untuk tidak melakukan shalat sunah rawatib (shalat sunah sesudah dan sebelum shalat wajib), Kecuali shalat witir dan Tahajjud, karena Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melakukannya baik dalam keadaan musafir atau muqim. Dan begitu juga shalat- shalat sunah yang ada penyebabnya seperti shalat Tahiyatul Masjid, shalat gerhana, dan shalat janazah. Wallahu a’lam bis Shawaab.

(Sumber Rujukan: Fatawa As-Sholat, Asy-Syaikh Al Imam Abdul Aziz bin Baz dan Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah wal kitab Al-Aziz, Abdul Adhim bin Badawi Al-Khalafi )

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Masalah Fiqih

 

Ringkasan Tata Cara Perkawinan Dalam Islam

Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini, yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Termasuk tata cara perkawinan Islam yang begitu agung nan penuh nuansa. Dan Islam mengajak untuk meninggalkan tradisi-tradisi masa lalu yang penuh dengan upacara-upacara dan adat istiadat yang berkepanjangan dan melelahkan serta bertentangan dengan syariat Islam.

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tata cara perkawinan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah yang Shahih. Dalam kesempatan kali ini redaksi berupaya menyajikannya secara singkat dan seperlunya. Adapun Tata Cara atau Runtutan Perkawinan Dalam Islam adalah sebagai berikut:

1.      Khitbah (Peminangan)

Seorang muslim yang akan mengawini seorang muslimah hendaknya ia meminang terlebih dahulu, karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain, dalam hal ini Islam melarang seorang muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain (Muttafaq ‘alaihi). Dalam khitbah disunnahkan melihat wajah yang akan dipinang (HR: [shahih] Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi No. 1093 dan Darimi).

2.      Aqad Nikah

Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :

a.  Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b.  Adanya Ijab Qabul.
c.  Adanya Mahar.
d.  Adanya Wali.
e.  Adanya Saksi-saksi.

Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah diadakan khutbah terlebih dahulu yang dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat.

3.      Walimah

Walimatul ‘urusy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya diundang orang-orang miskin. Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang mengundang orang-orang kaya saja berarti makanan itu sejelek-jelek makanan.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Makanan paling buruk adalah makanan dalam walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya saja untuk makan, sedangkan orang-orang miskin tidak diundang. Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya”. (HR: [shahih] Muslim 4:154 dan Baihaqi 7:262 dari Abu Hurairah).

Sebagai catatan penting hendaknya yang diundang itu orang-orang shalih, baik kaya maupun miskin, karena ada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Janganlah kamu bergaul melainkan dengan orang-orang mukmin dan jangan makan makananmu melainkan orang-orang yang taqwa”. (HR: [shahih] Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim 4:128 dan Ahmad 3:38 dari Abu Sa’id Al-Khudri).

(Sumber Rujukan: Berbagai Sumber dari Al-Qur’an dan As Sunnah serta Kitab-Kitab Hadits)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Masalah Fiqih

 

Sisi Lain Manfaat Sholat

Selama ini kita tau Sholat adalah sebagai tiang agama dan harus di tegakkan oleh setiap Umat Muslim dimanapun juga. Dan juga dengan Sholat bisa mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar seperti dalam Firman Allah : ” … sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar…” ( Qs. Al ankabut:45 ).

Namun terlepas dari pada itu berdasarkan penelitian para dokter ternyata banyak juga manfaat dari sholat yang bisa di rasakan oleh manusia dari segi kesehatan buat organ tubuh kita.

Diantara manfaat buat tubuh kita diantaranya :

1.    TAKBIR (Mengangkat Tangan)

Memberikan aliran darah dari pembuluh balik yg terdapat dilengan untuk diisi kemata,telinga,mulut.

2.    SEDEKAP (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ kepala)

Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tangan mau rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi ditangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada dibagian kepala.

3.    RUKUK(Pelenturan memori otak dan ginjal)

Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral Beserta system aliran darahnya. Rukuk yang sempurna akan menarik urat Pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal.Tuas system Keringat yg terdapat dipinggul,pinggang,paha,betis belakang,terpelihara oleh Gerakan rukuk,dan tulang leher,serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturannya.

4.    I”TIDAL(Mencegah sakit kepala dan pinggang)

Posisi I” tidal bangun dari rukuk membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yg mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya.sehingga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna utk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.

5.    SUJUD(Pencegahan koroner dan stroke)

Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik,dikunci dipangkal paha,sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali kejantung dan dipompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara yg maksimal utk mengalirkan darah dan oksigen keotak dan anggota tubuh dikepala. Posisi sujud adalah tehnik utk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner.juga membuat pembuluh Darah halus diotak mendapat tekanan lebih,sehingga bisa mencegah stroke.

6.    DUDUK 2 SUJUD (Duduk perkasa)

Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan system elektrik dan saraf keseImbangan tubuh kita. Posisi duduk 2 sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan Saraf keperkasaan yg banyak terdapat pada bagian paha dalam,cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah penyakit diabetes ,prostate dan hernia.

7.    DUDUK TAHIYYAT AWAL (Duduk pembakaran)

Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran.pembuluh darah balik diatas pangkal kaki tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah dipangkal kaki mengembang.gerakan ini akan menjaga agar kaki optimal menopang tubuh kita

8.    DUDUK TASYAHHUD AKHIR(Keseimbangan saraf dan penyembuh wasir)

Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga kalau pergelangan Kaki akan dipegang,lalu tekan diarea cekungan akan berguna utk membongkar Pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseibangan yang berhubungan dng saraf mata akan terjaga dng baik.

9.    SALAM (Terapi penyakit kepala)

Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal,bermanfaat utk menjaga kelenturan urat leher.berkat kontraksi otot-otot dikepala dihasilkan energi panas dan Zat-zat yg diperlukan utk rehabilitasi jaringan yang rusak.salam kanan dan kiri Secara maksimal,mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.

10. SHOLAT DZUHUR: TERAPI JANTUNG DAN USUS KECIL

Energi api yg keluar diwaktu dzuhur membawa udara panas,emosi meningkat Dan kerja jantung mencapai puncak.air wudlu mampu menstabilkan panas Jantung,yg dgn gerakan sholat lebih efektif memompa darah utk membawa sari Makanan guna disalurkan keorgan tubuh yg lain.

11. SHOLAT ASHAR : TERAPI KANDUNG KEMIH(MEMBUANG SISA PROSES KIMIA DITUBUH)

Sholat ashar dilakukan disaat batas siklus panas kedingin,membuat organ tubuh Mudah membuang zat-zat kimia didlm badan. Keadaan ini sesuai dgn sifat organ Kandung kemih dlm tubuh manusia.fungsi utama kandung kemih mengubah cairan tubuh menjadi air kencing dan mengeluarkannya dari tubuh.Terjadinya keseibangan kimia dalam tubuh sehingga metabolisme bisa terjaga.

12. SHOLAT MAGHRIB : TERAPI GINJAL

Pada waktu sholat maghrib hawa udara semakin menurun.sistem ginjal mulai menyesuaikan diri dgn alam dan energi disekitarnya.ginjal dan kandung kemih organ Yg berpasangan.keduanya akan mengontrol tulang,sumsum dan otak.kedua organ Ini memainkan peran yg sangat penting dlm metabolisme air dan mengendalikan Cairan tubuh.gerakan maghrib dan waktu maghrib sangat membantu penyesuaian Organ tubuh dgn keadaan alam sekitar.karena gerakan sholat akan menjaga energi Panas dlm tubuh selalu seimbang.

13. SHOLAT ISYA : TERAPI PRIKARDIUM (MEMBUANG KELEBIHAN ENERGI DARI JANTUNG)

Fungsi prikardium adalah membuang kelebihan energi dari jantung dan dikirim Ketitik laogong yg terletak ditelapak tangan.pada saat ini dimulai system penurunan kerja organ internal (seluruh tubuh akan memasuki masa istirahat) terutama kerja jaringan otot yg digunakan utk gerak dan berfikir.waktu dan gerakan Sholat isya mengandung kerja prikardiumyg membuang kelebihan energi dari Jantung,sehingga proses istirahat menjadi sempurna.

14. SHOLAT SUBUH : TERAPI PARU-PARU

Waktu subuh adalah terbit fejar sampai terbit matahari,energi kayu masih bekerja Membuang zat-zat beracun dlm tubuh(detoksin) dan jam 4.00 pembersihan Sampai paru-paru.dari paru-paru darah mengambil bahan bakar yg msh bersih. Seluruh organ tubuh menerima pasokan nutrisi yg bersih,sehingga tubuh terasa Lebih segar.

15. SHOLAT TAHAJJUD : TERAPI OTAK DAN KANKER

Sudah diungkapkan bahwa energi kayu yg membersihkan zat-zat beracun dlm Tubuh dimulai pada jam 11.00 malam dan pembersihan itu diawali dari otak. Membersihkan racun diotak membutuhkan waktu 3 jam berakhir pada jam 2.00.Bila ilmuwan dijerman mengatakan,terjadinya kekacauan sel-sel otak pada jam 11 malam sampai jam 2 pagi.sikap terbaik menghadapi waktu tersebut istirahat. (tidur). Pada jam 2 pagi energi kayu selesai membersihkan racun-racun diotak, Sementara kita dipanggil bangun utk sholat tahajud.

Betapa Luar biasanya Allah menciptakan Manusia dan memerintahkan manusia untuk beribadah kepadaNYA Selain agar manusia itu selamat dunia dan akhirat tetapi agar manusia itu juga sehat Badan dan Jasmani …. Subhanallah ….. Allahu Akbar.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Keistimewaan

 

TIPS DIKARUNIAI ANAK CANTIK

ingin punya anak berparas cantik (fisik dan hatinya), tentu tips dari Rasulullah solusinya.Apa sajakah itu?

Hubungan (biologis) suami istri berpengaruh pada jasmani dan rohani anak. Seorang perempuan mendatangi Rasulullah SAW, seraya berkata:
“Wahai Rasulullah, bagaimana Allah SWT dapat dikatakan adil, padahal Dia telah memberikan anak yang buta kepadaku?”
Dalam menjawab protesnya beliau menjawab: “Apakah ketika kalian berhubungan, suamimu meminum minuman keras (khamar)?”
“Ya, wahai Rasulullah.” Jawabnya. Lantas beliau kembali bersabda: “Jika demikian maka cercalah diri kalian sendiri.”

Untuk itu, inilah beberapa tips islami hubungan suami istri agar dikaruniai anak yang berparas cantik sekaligus berakhlak baik:

• MEMILIH WAKTU
Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Ali, janganlah melakukan hubungan biologis dengan istrimu pada awal bulan (bulan hijriyah), pertengahan dan akhir bulan. Karena ada kemungkinan besar akan menyebabkan gila, terkena penyakit kusta, cacat anggota tubuh dan akal istri dan anak.” (Makarimal Akhlak)

• BERWUDHU
Diantara hal-hal yang hendaknya dilakukan sebelum melakukan hubungan suami istri ialah berwudhu atau dalam keadaan suci, menyebut nama Allah SWT dan berdoa akan mencegah dari campur tangan setan

• BACA BASMALAH
Setan memang selalu mengganggu manusia. Pertanyaannya, apa yang dimaksud campur tangan setan dalam anak-anak kita?

Dalam tafsir Shafi karya Faiz Kasyani, telah dinukil dari Imam Shadiq bahwa beliau berkata: “Sewaktu kalian memulai hubungan suami istri dengan nama Allah SWT maka setan akan menjauh dari kalian. Namun jika tidak memulai dengan menyebut nama Allah SWT maka setan akan ikut campur dalam perbuatan kalian.”

• TENANG
Iman Ali Zainal Abidin berkata: ”Jika seorang suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tenang, tidak dalam keadaan rasa khawatir dan tidak grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahim istrinya dalam keadaan tenang pula. Dan paras anak akan mirip dengan ayah dan ibunya. Namun jika seorang suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tidak tenang, ada rasa khawatir dan grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahim dalam keadaan tidak tenang pula. Serta paras anak mirip dengan paman, bibi, dari kedua belah pihak dan anggota keluarga lainnya.” (Sayyid Ali Husaini Zadeh).

• RAHASIA
Agar kita dikaruniai anak cantik lahir batin (saleha), hendaknya merahasiakan hubungan itu dari anak-anak. Jangan sampai anak-anak mengetahuinya. Dalam sebuah riwayat Imam Shadiq as yang telah dinukil dari kakeknya Rasulullah SAW berkata: “Sumpah demi Tuhan yang jiwaku berada di bawah kekuasaannya, jika seorang suami hubungan biologis dengan istrinya, sementara anaknya ada di kamarnya melihatnya, mendengar omongan dan desah nafasnya, ketahuilah anak tersebut tidak akan bahagia, baik anak laki-laki maupun perempuan maka akan menjadi pezina.” (Wasa’il Asy-Syi’ah). Mudah-mudahan doa dan ikhtiar kita diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT. Amin.

Doa agar Anak Salehah: QS. Al Ahqaaf (46): 15
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Rabbi auzi’nii an-asykura ni’matakallatii an-amta ‘alayya wa ‘alla waalidayya wa an ‘a’mala shaalihan tardhaahu washlih lii fii dzurriyyatii, innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin.”

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

ingin punya anak berparas cantik (fisik dan hatinya), tentu tips dari Rasulullah solusinya.Apa sajakah itu?

Hubungan (biologis) suami istri berpengaruh pada jasmani dan rohani anak. Seorang perempuan mendatangi Rasulullah SAW, seraya berkata:
“Wahai Rasulullah, bagaimana Allah SWT dapat dikatakan adil, padahal Dia telah memberikan anak yang buta kepadaku?”
Dalam menjawab protesnya beliau menjawab: “Apakah ketika kalian berhubungan, suamimu meminum minuman keras (khamar)?”
“Ya, wahai Rasulullah.” Jawabnya. Lantas beliau kembali bersabda: “Jika demikian maka cercalah diri kalian sendiri.”

Untuk itu, inilah beberapa tips islami hubungan suami istri agar dikaruniai anak yang berparas cantik sekaligus berakhlak baik:

• MEMILIH WAKTU
Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Ali, janganlah melakukan hubungan biologis dengan istrimu pada awal bulan (bulan hijriyah), pertengahan dan akhir bulan. Karena ada kemungkinan besar akan menyebabkan gila, terkena penyakit kusta, cacat anggota tubuh dan akal istri dan anak.” (Makarimal Akhlak)

• BERWUDHU
Diantara hal-hal yang hendaknya dilakukan sebelum melakukan hubungan suami istri ialah berwudhu atau dalam keadaan suci, menyebut nama Allah SWT dan berdoa akan mencegah dari campur tangan setan

• BACA BASMALAH
Setan memang selalu mengganggu manusia. Pertanyaannya, apa yang dimaksud campur tangan setan dalam anak-anak kita?

Dalam tafsir Shafi karya Faiz Kasyani, telah dinukil dari Imam Shadiq bahwa beliau berkata: “Sewaktu kalian memulai hubungan suami istri dengan nama Allah SWT maka setan akan menjauh dari kalian. Namun jika tidak memulai dengan menyebut nama Allah SWT maka setan akan ikut campur dalam perbuatan kalian.”

• TENANG
Iman Ali Zainal Abidin berkata: ”Jika seorang suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tenang, tidak dalam keadaan rasa khawatir dan tidak grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahim istrinya dalam keadaan tenang pula. Dan paras anak akan mirip dengan ayah dan ibunya. Namun jika seorang suami melakukan hubungan biologis dengan istrinya dalam keadaan tidak tenang, ada rasa khawatir dan grogi maka sperma akan masuk ke dalam rahim dalam keadaan tidak tenang pula. Serta paras anak mirip dengan paman, bibi, dari kedua belah pihak dan anggota keluarga lainnya.” (Sayyid Ali Husaini Zadeh).

• RAHASIA
Agar kita dikaruniai anak cantik lahir batin (saleha), hendaknya merahasiakan hubungan itu dari anak-anak. Jangan sampai anak-anak mengetahuinya. Dalam sebuah riwayat Imam Shadiq as yang telah dinukil dari kakeknya Rasulullah SAW berkata: “Sumpah demi Tuhan yang jiwaku berada di bawah kekuasaannya, jika seorang suami hubungan biologis dengan istrinya, sementara anaknya ada di kamarnya melihatnya, mendengar omongan dan desah nafasnya, ketahuilah anak tersebut tidak akan bahagia, baik anak laki-laki maupun perempuan maka akan menjadi pezina.” (Wasa’il Asy-Syi’ah). Mudah-mudahan doa dan ikhtiar kita diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT. Amin.

Doa agar Anak Salehah: QS. Al Ahqaaf (46): 15
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Rabbi auzi’nii an-asykura ni’matakallatii an-amta ‘alayya wa ‘alla waalidayya wa an ‘a’mala shaalihan tardhaahu washlih lii fii dzurriyyatii, innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin.”

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Tips

 

IBNU KATSIR (Sosok Mufassir Sejati)

Nama Lengkap

Nama lengkap beliau adalah Abul Fida’, Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih dikenal dengan nama Ibnu Katsir. Beliau lahir pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau meninggal sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H, beliau pindah dan menetap di kota Damaskus.

Riwayat Pendidikan

Ibn Katsir tumbuh besar di kota Damaskus. Di sana, beliau banyak menimba ilmu dari para ulama di kota tersebut, salah satunya adalah Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Fazari. Beliau juga menimba ilmu dari Isa bin Muth’im, Ibn Asyakir, Ibn Syairazi, Ishaq bin Yahya bin al-Amidi, Ibn Zarrad, al-Hafizh adz-Dzahabi serta Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Selain itu, beliau juga belajar kepada Syaikh Jamaluddin Yusuf bin Zaki al-Mizzi, salah seorang ahli hadits di Syam. Syaikh al-Mizzi ini kemudian menikahkan Ibn Katsir dengan putrinya. Selain Damaskus, beliau juga belajar di Mesir dan mendapat ijazah dari para ulama di sana.

Prestasi Keilmuan

Berkat kegigihan belajarnya, akhirnya beliau menjadi ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahli fiqih besar abad ke-8 H. Kitab beliau dalam bidang tafsir yaitu Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari.

Para ulama mengatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir adalah sebaik-baik tafsir yang ada di zaman ini, karena ia memiliki berbagai keistimewaan. Keistimewaan yang terpenting adalah menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an (ayat dengan ayat yang lain), menafsirkan al-Qur’an dengan as-Sunnah (Hadits), kemudian dengan perkataan para salafush shalih (pendahulu kita yang sholih, yakni para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in), kemudian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.

Karya Ibnu Katsir

Selain Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, beliau juga menulis kitab-kitab lain yang sangat berkualitas dan menjadi rujukan bagi generasi sesudahnya, di antaranya adalah al-Bidayah Wa an-Nihayah yang berisi kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, Jami’ Al Masanid yang berisi kumpulan hadits, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits tentang ilmu hadits, Risalah Fi al-Jihad tentang jihad dan masih banyak lagi.

Kesaksian Para Ulama

Kealiman dan keshalihan sosok Ibnu Katsir telah diakui para ulama di zamannya mau pun ulama sesudahnya. Adz-Dzahabi berkata bahwa Ibnu Katsir adalah seorang Mufti (pemberi fatwa), Muhaddits (ahli hadits), ilmuan, ahli fiqih, ahli tafsir dan beliau mempunyai karangan yang banyak dan bermanfa’at.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya-karyanya.

Salah seorang muridnya, Syihabuddin bin Hajji berkata, “Beliau adalah seorang yang plaing kuat hafalannya yang pernah aku temui tentang matan (isi) hadits, dan paling mengetahui cacat hadits serta keadaan para perawinya. Para sahahabat dan gurunya pun mengakui hal itu. Ketika bergaul dengannya, aku selalu mendapat manfaat (kebaikan) darinya.

Akhir Hayat

Ibnu Katsir meninggal dunia pada tahun 774 H di Damaskus dan dikuburkan bersebelahan dengan makam gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Meski kini beliau telah lama tiada, tapi peninggalannya akan tetap berada di tengah umat, menjadi rujukan terpercaya dalam memahami Al Qur’an serta Islam secara umum. Umat masih akan terus mengambil manfaat dari karya-karyanya yang sangat berharga.

(SUMBER: Majalah Tashfia, edisi 03/2006, hal.63-64)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Tokoh Islam

 

Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Atsqolani

Imam Ibnu Hajar rahimahullahu ta’ala dilahirkan pada tanggal 12 Sya’ban 773 H, di Mesir. Beliau tumbuh besar di Mesir. Setelah ibunya meninggal, lalu beliau dipelihara oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang dan perlindungan yang ketat. Beliau bernama Al-Imam Al-Hafizh Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-‘Atsqolani rahimahullahu ta’ala, Syaikhul Islam, pemegang bendera Sunnah, qadhi al-qudhat, Abu Al-Fadhl. Ayahnya adalah seorang ahli di bidang fiqh, bahasa ‘Arab, qira’ah, dan sastra, cerdas, terhormat dan disegani. Beliau pernah menjabat sebagai qadhi, suka menulis dan profesional dalam hal mengajar dan berfatwa.

Beliau hafal Al-Qur’an dalam usia sembilan tahun, beliau juga hafal Al-‘Umdah, Al-Hawi Ash-Shaghir, Mukhtashar Ibnu Hajib Al-Ashli, Mulhat Al-A’rab dan sebagainya. Yang pertama kali beliau tekuni adalah pembahasan kitab Al-‘Umdah pada usia masih kecil kepada Al-Jamal bin Zhahirah di Makkah, kemudian beliau belajar suatu ilmu kepada Ash-Shadr Al-Absithi di Kairo. Di samping itu beliau belajar fiqh dan bahasa ‘Arab kepada An-Nur Al-Adami, guru fiqh lainnya dalah Al-Anbasi dan juga Al-Bulqini.

Beliau belajar khusus kepada Ibnu al-Mulaqqan dan membaca sebagian besar syarh yang ditulisnya atas kitab Al-Minhaj. Guru-guru beliau yang lainnya adalah Syaikh ‘Izzudin bin Jama’ah, Al-Hammam Al-Khawarizmi, Fairuz Al-Abadi (penyusun Qamus Al-Muhith), Al- Ghamari, Al-Muhibb bin Hisyam, al-Burhan At-Tanukhi (ahli qira’at As-sab’ah) dan lainnya.

Allah subhaanahu wa ta’ala menganugerahkan rasa cintanya terhadap hadits, sehingga beliau memperhatikan hadits dalam berbagai aspeknya. Beliau belajar hadits untuk pertama kalinya pada tahun 793 H. Mempelajari hadits—menurut pengakuan beliau—dapat menghilangkan ‘hijab’, membukakan ‘pintu’, memacu semangat yang tinggi untuk berhasil dan mendatangkan hidayah kepada jalan yang lurus. Beliau belajar hadits di antaranya pada Imam yang agung Zainuddin Al-‘Iraqi (pentakhrij kitab Al-Ihya’) selama sepuluh tahun. Beliau juga mengadakan perlawatan ke berbagai negara seperti Syam, Hijaz untuk belajar dari sejumlah guru, sehingga jumlah guru-guru beliau tidak ada yang menyamainya. Para gurunya memberinya ijin untuk berfatwa, mengajar dan menyebarluaskan hadits dengan menelaah, membacakan dan menulis kitab.

Kitab-kitabnya yang ditulis (kebanyakan dalam bidang hadits) lebih dari seratus lima puluh buah, dan semuanya mendapat sambutan yang baik dan diterima oleh ummat, terutama kitab Fathul Baari Bi Syarh Shahih Al-Bukhari sungguh luar biasa.

Beliau teguh pendiriannya untuk tidak terlibat dalam dunia peradilan, sehingga ketika Ash-Shadr Al-Manawi menawarkan kepada beliau untuk menggantikan posisinya sebagai qadhi beliau menolak. Secara keseluruhan beliau menjadi hakim lebih kurang duapuluh satu tahun dengan segala suka dan dukanya.

Beliau mengajar di berbagai tempat pendidikan di Kairo waktu itu, seperti di masjid-masjid, di madrasah-madrasah dan sebagainya. Beliau diberi kepercayaan untuk mengurus dan sekaligus menjadi guru besar pada perguruan Al-Bibrisiyyah, memberi fatwa di Daar Al-‘Adl, memberikan orasi ilmiahnya di Al-Azhar dan majlis Jami ‘Amr dan kesempatan-kesempatan lainnya yang tidak didapatkan oleh orang lain pada waktu bersamaan. Beliau mengajarkan hadits berdasarkan hafalannya kepada kurang lebih seribu majlis, sehingga beliau sangat masyhur dan dikenal. Para ‘ulama serta thalabul ‘ilmi pun berdatangan kepada beliau.

Banyak ‘ulama dan hufaazh menyusun buku secara khusus tentang biografi beliau, yang terbaik di antaranya adalah kitab Al-Jawaahir wa Duraar fi Tarjamat al-Hafizh ibn Hajar karya seorang murid beliau yang terkenal yaitu Al-hafizh As-Sakhawi. Semoga Allah merahmati dan membalas beliau dengan sebaik-baiknya balasan.

(Dikutip dari Kitab Hadits Bulughul Maraam)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Tokoh Islam

 

6 RESEP MEMPUNYAI ANAK YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH

Oleh KH. Hasan Huda dari Lumajang

1.      Orang tua memberi contoh yang baik pada anak

Karena orang tua selalau dibuat cermin oleh sang anak, maka dari itu sebagai orang tua harus berperilaku atau berakhlak baik jika berada didepan anak. Bukan hal yang tidak mungkin jika anak akan meniru perilaku kedua orang tuanya.

2.      Orang tua selalu mendoakan anak

Selain orang tua member contoh yang baik, orang tua harus sering berdo’a kepada Allah SWT untuk kebaikan anaknya setiap bakda sholat fardlu, dan husus malam jum’at diusahakan bangun malam untuk melakukan sholat sunnah dan memohon kepada Allah SWT.

3.      Memilih tempat pendidikan yang tepat

Tempat pendidikan merupakan pengaruh yang besar bagi pendidikan anak, oleh karenanya orang tua harus memilih tempat pendidikan yang bermutu hususnya dalam pendidikan agama.

4.      Mengontrol anak dalam bergaul

Bergaul dalam masa modern ini sangat berbahaya jika salah dalam bergaul, sudah banyak anak-anak dan pemuda yang menjadi korban akibat salah dalam pergaulan, oleh karenanya sebagai orang tua harus sering mengontrol, sering menanyai anaknya jika anak mau bepergian dan sesudah bepergian, dan jangan lupa nasehati anak jika mau bepergian, misalnya hati-hati dijalan, jaga diri baik-baik dll.

5.      Sering bersedekah buat tolak-balak anak

Seperti perintah Nabi yang menyuruh kita untuk banyak bersodakoh untuk menolak balak, orang tua kalau mau bersedekah diniati untuk menolak balak pada anak.

6.      Hubungan pada guru (dalam pendidikan agama) harus terjalin baik (sering sowan)

Guru atau Kiyai harus dihormati baik oleh guru maupun oleh anak, karena seberapa banyak ilmu kita bila guru tidak dihormati maka ilmu kita tidak akan membawa berkah, ibaratnya kita sebagai anak didik di ibaratkan lampu dan guru diibaratkan setrum/tegangannya, tidak mungkin lampu bisa nyala tanpa adanya tegangan, jadi sebagai anak didik harus selalu ingat kepada guru walaupun dalam hati, karena ingat kepada guru akan menambah setrum/tegangan.

Demikian semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam

Penulis Mas Zaki Muhyiddin (30 Juli 2011)

Info Mas Zaki Muhyiddin lebih lengkap kunjungi : www.pasrujambe.blogspot.com

Email zaki_muhyiddin@yahoo.com

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Penelitian

 

Daftar pesantren di Kabupaten Lumajang

Daftar ini belumlah lengkap. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.

Berikut ini adalah daftar pesantren di kabupaten Lumajang, baik salafiyah, ashriyah, atau kombinasi:

  1. Pondok Pesantren Al Ishlah Arum Dalu 12 Tempursari Lumajang
  2. Pondok Pesantren Ulil Albab Meleman Tempursari Lumajang
  3. Pondok Pesantren Roudlotul Muthohirin Pertanian Pronojiwo Lumajang
  4. Pondok Pesantren Al Hikmah Kampung Telu Candipuro Lumajang
  5. Pondok Pesantren Riyadlul Huda Tumpeng Barat Candipuro Lumajang
  6. Pondok Pesantren Ulul Albab Candipuro Candipuro Lumajang
  7. Pondok Pesantren Al Falah Jl. Masjid Bades Pasirian Lumajang
  8. Pondok Pesantren Al Falah Assalafiyah Sememu Bulak Wareng Pasirian Lumajang
  9. Pondok Pesantren Al Haromain Selok Anyar Pasirian Lumajang
  10. Pondok Pesantren Al Ihsan Tabon Pasirian Lumajang
  11. Pondok Pesantren Al Is’af Jl. Raya Karanganyar Pasirian Lumajang
  12. Pondok Pesantren Bustanul Ulum Bago Banyu Adem Pasirian Lumajang
  13. Pondok Pesantren Gubuk Al Munir Dusun Krajan Pasirian Lumajang
  14. Pondok Pesantren Nurul Hidayah Gledangpetung Pasirian Lumajang
  15. Pondok Pesantren Ainul Hikmah Timur Lapangan Tempeh Lumajang
  16. Pondok Pesantren Al Ausad Ibnu Khaldun Kaliwungu Tempeh Lumajang
  17. Pondok Pesantren Firdaus Gg. Al Firdaus 04 Tempeh Lumajang
  18. Pondok Pesantren Al hasan Ibnu Haldun Tempeh Lumajang
  19. Pondok Pesantren Darul Ulum Dsn Krajan Tempeh Lumajang
  20. Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Ds. Pulo Tempeh Lumajang
  21. Pondok Pesantren Nurul Ihsan Annur Jl. Hatta 20 Tempeh Tengah Tempeh Lumajang
  22. Pondok Pesantren Al Fauzan Labruk Lor Lumajang
  23. Pondok Pesantren Al Ishlah Jl. Argopuro Gg. Masjid Lumajang
  24. Pondok Pesantren Al Mubarok Jl. H. Sulton No. 79 Labruk Lumajang
  25. Pondok Pesantren Al Mustaqimiyyah Jl. Kyai Ghozali Gg. 19 M Lumajang
  26. Pondok Pesantren Al Qur’an Miftahul Ulum Jl. Slamet Riyadi Lumajang
  27. Pondok Pesantren Darul Falah Denok Lumajang
  28. Pondok Pesantren Darun Najah Petahunan Sumbersuko Lumajang
  29. Pondok Pesantren Mambaul Hikam Tengah Suko Jogoyudan Lumajang
  30. Pondok Pesantren Putri Nurul Masyithoh Jl. Kop Kyai Ilyas Lumajang
  31. Pondok Pesantren Raudlatul Rochmaniyah Jl. Citarum No. 21 Suko Lumajang
  32. Pondok Pesantren Rohmatul Qur’an Jl. Lawu Pulosari Lumajang
  33. Pondok Pesantren Rohmatul Umam Boreng Lumajang
  34. Pondok Pesantren Tashilul Afkaar Jl. Alpukat No. 8 Lumajang
  35. Pondok Pesantren Mansya’ul Huda Tukum Tekung Lumajang
  36. Pondok Pesantren Raudlotul Ma’sum Tekung Lumajang
  37. Pondok Pesantren Al Kholafiyah Tekung Tekung Lumajang
  38. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kuman Tekung Lumajang
  39. Pondok Pesantren Barokatul Hasanah Desa Mangun Sari Tekung Lumajang
  40. Pondok Pesantren Darut Tauhid Karangbendo Tekung Lumajang
  41. Pondok Pesantren Madinatul Anwar Tukum Tekung Lumajang
  42. Pondok Pesantren Nurul Faroh Mangun Sari Tekung Lumajang
  43. Pondok Pesantren Nurul Huda Jl. Pesantren Mangunsari Tekung Lumajang
  44. Pondok Pesantren Walisongo Wonokerto Tekung Lumajang
  45. Pondok Pesantren Al Hasyimiy Sumber Sari Kunir Lumajang
  46. Pondok Pesantren Al Istiqomah Sukosari Kunir Lumajang
  47. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Jl. Pesantren Kunir Lumajang
  48. Pondok Pesantren Miftahul Islam Jl. Raya Timur Pasar Kuning Kunir Lumajang
  49. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sukorejo Kunir Lumajang
  50. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jatimulyo Kunir Lumajang
  51. Pondok Pesantren Nurul Istiqomah Jatirejo Kunir Lumajang
  52. Pondok Pesantren Nurul Ulum Jatirejo Kunir Lumajang
  53. Pondok Pesantren Raudlotus Sholihin Karangrejo Dorogowo Kunir Lumajang
  54. Pondok Pesantren Subulus Salam Dorogowok Karangrejo Kunir Lumajang
  55. Pondok Pesantren Al Ikhlas Al Muhdlor Desa Krajan Yosowilangun Lumajang
  56. Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jl. Doktren Tromolpos Yosowilangun Lumajang
  57. Pondok Pesantren Darul Ulum Bonsari Yosowilangun Lumajang
  58. Pondok Pesantren Riyadus sholihin Dsn Darungan Yosowilangun Lumajang
  59. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyu Putih Kidul Jatiroto Lumajang
  60. Pondok Pesantren Nurul Hasan Kali Boto Lor Jatiroto Lumajang
  61. Pondok Pesantren Nurul Qur’an Pondok Jaya Sukosari Jatiroto Lumajang
  62. Pondok Pesantren Roudlotul Murottilin Rojopolo Jatiroto Lumajang
  63. Pondok Pesantren Ainul Yaqin Kali Dilem Krajan Randu Agung Lumajang
  64. Pondok Pesantren Baihjatul Ulum Ranu Wurung Randu Agung Lumajang
  65. Pondok Pesantren Baitur Rohman Salak Randu Agung Lumajang
  66. Pondok Pesantren Barokatu Qodiri Dsn Rowo Tambing Randu Agung Lumajang
  67. Pondok Pesantren Hidayatul Muttaqin Dsn Kidul Sawah Randu Agung Lumajang
  68. Pondok Pesantren Mambaul Ulum Sumber Gebang Randu Agung Lumajang
  69. Pondok Pesantren Miftahul Jannah Jl. gunung Lamongan Randu Agung Lumajang
  70. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ds Jabah Randu Agung Lumajang
  71. Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Timur Jurang Randu Agung Lumajang
  72. Pondok Pesantren Raudaltul Ulum Tunjung Randu Agung Lumajang
  73. Pondok Pesantren Raudlotul Jadid Jl. Banyu Putih Lor 175 Randu Agung Lumajang
  74. Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Tunjung Randu Agung Lumajang
  75. Pondok Pesantren Al Afkaar Salafy Jl. Salak Beji Sukodono Lumajang
  76. Pondok Pesantren Al Maliki Duren Dawuhan Lor Sukodono Lumajang
  77. Pondok Pesantren Darussalam Jl. Markisa Sukodono Lumajang
  78. Pondok Pesantren Miftahul Midad Jl. Musi No. 17 Sukodono Lumajang
  79. Pondok Pesantren Nurul Falah Sumberejo Bubur Sukodono Lumajang
  80. Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Ds. Klingsi Sumberejo Sukodono Lumajang
  81. Pondok Pesantren As Sunniyyah Salafiyyah Kandang Tepus Krajan Senduro Lumajang
  82. Pondok Pesantren Busthonul Arifin Dsn Rekesan Sumber Suko Senduro Lumajang
  83. Pondok Pesantren Darul Hikmah Jl. Desa Purworejo Senduro Lumajang
  84. Pondok Pesantren Nurul Huda Burno Senduro Lumajang
  85. Pondok Pesantren Darul Ulum Dusn Margodadi Gucialit Lumajang
  86. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Dusun Karang Mulyo Gucialit Lumajang
  87. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sawaran Lor Klakah Lumajang
  88. Pondok Pesantren Darul Huda Desa Kudus Klakah Lumajang
  89. Pondok Pesantren Miftahul Falah Plampean Tegal Ciut Klakah Lumajang
  90. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jl. Sopo Nyono Klakah Lumajang
  91. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranu Pakis Klakah Lumajang
  92. Pondok Pesantren Nur Muhammad Kebonklakah Klakah Lumajang
  93. Pondok Pesantren Nurul Hasan Dsn Duren Lor Klakah Lumajang
  94. Pondok Pesantren Nurul Islam Sawaran Lor Klakah Lumajang
  95. Pondok Pesantren Riyadus Sholihin Dusun Clarak Klakah Lumajang
  96. Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Gunung Lawang Klakah Lumajang
  97. Pondok Pesantren Tuhfatut Tijan Tegal Ciut Klakah Lumajang
  98. Pondok Pesantren Al Ihsan Tegal Bangsri Ranuyoso Lumajang
  99. Pondok Pesantren Bahrul Ulum Wates Kulon Ranuyoso Lumajang
  100. Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jl. Raya Wates Wetan No. 045 Ranuyoso Lumajang
  101. Pondok Pesantren Inatut Tholibin Krajan Ranuyoso Lumajang
  102. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Dsn. kapuran Ranuyoso Lumajang
  103. Pondok Pesantren Miftahul Jannah Tanah Gatal Ranuyoso Lumajang
  104. Pondok Pesantren Nurul Falah Dusun Krajan 1 Ranuyoso Lumajang
  105. Pondok Pesantren Nurul Hasan Wteswetan Ranuyoso Lumajang
  106. Pondok Pesantren Iman Dsn Darungan Ranuyoso Lumajang
  107. Pondok Pesantren Riyadlul Falah Pasrujambe Pasrujambe Lumajang
  108. Pondok Pesantren As Salamuddin Curah Petung Kedungjajang Lumajang
  109. Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang Kedungjajang Lumajang
  110. Pondok Pesantren Nahdhatul Muttaqin Wonorejo Kedungjajang Lumajang
  111. Pondok Pesantren Nurul Istiqomah Karanganyar Kedungjajang Lumajang
  112. Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jl. Madrasah Rowokangkung Lumajang
  113. Pondok Pesantren Lathifah Amien Rowokangkung Lumajang
  114. Pondok Pesantren Metalika Rowokangkung Rowokangkung Lumajang
  115. Pondok Pesantren Miftahul Arifin Kedungrejo Rowokangkung Lumajang
  116. Pondok Pesantren Nurul Jadid pagowan Krajan Rowokangkung Lumajang
  117. Pondok Pesantren Nurus Syuhada’ Al Islamy Kedungrejo Rowokangkung Lumajang
  118. Pondok Pesantren Ulil Mukarromah Penggung Lor Sidorejo Rowokangkung Lumajang
  119. Pondok Pesantren Bustanul Ulum Pancen Padang Lumajang
  120. Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Bulurejo Tempursari Lumajang
  121. Pondok Pesantren Tashilul Falach Desa Sumber Puring Padang Lumajang
  122. Pondok Pesantren Al Jazuli Ngambon Pasrujame Lumajang
  123. Pondok Pesantren Bustanul Arifin Tambak Rejo Wetan Pasrujame Lumajang
  124. Pondok Pesantren Nurul Jadid Ds. Krajan Ds. Pagowan Pasrujame Lumajang
 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Penelitian

 

Assalamualaikum cinta, apa kabar?

Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa?
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya?
Apa kabar dengan setia dan kejujuran?

Cinta…, andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini…, maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu….

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa,
bukan yang megucap “ bagaimana?” namun “ aku mengerti…”
bukan “ kamu di mana?” tapi “aku di sini….”
bukan “ aku ingin kamu seperti ini….” akan tetapi “ aku mencintaimu dengan apa adanya  dirimu…”

sepinya diriku tanpa kau di sini,
hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku,
seringnya kau patahkan aku…., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah…
aku bertahan, karena ada kejujuranku… untuk mengasihimu….
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini.
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh… demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang ututh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci.

Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku.  Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh… cinta akankah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya.

Maafkan cinta, maafkan aku,  karena aku terlalu jujur pada perasaanku.
Dan semua, semua…. masih tetap utuh pada tempatnya.
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya.

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa  tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini.

Dan cinta…., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang “ besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya. Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ikhlas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya.

Begitu pula dengan mu cinta…,
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu…
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu ….

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku…
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta,
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya…
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah…
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku,
rasa asihku mengalahkan egoku …
dan sayangku…., telah mampu mengobati luka – luka itu.

Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu?
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku?
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu…
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku,
agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu…

Cinta,
dalam sujudku pada-Nya
ku titipkan doa dan pintaku…..
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini.
Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai

Ku tegarkan, segala kerapuhan,
kan ku indahkan segala kesedihan…
bahagia mu adalah doa dan harapku….
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku…

Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna….

ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu…

aku mengerti…., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu…

dan biarlah………, biarlakanlah tulusku…yang mencintaimu….

Semoga kau dengar wahai cinta….,

 Wassalamualaikum,

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Cinta

 

Apakah kita Sudah Mengenal Allah?

Pertanyaan ini mungkin jarang sekali kita dengar. Bahkan, bagi banyak orang akan terasa aneh dan terkesan tidak penting. Padahal, mengenal Allah dengan benar (baca: ma’rifatullah) merupakan sumber ketentraman hidup di dunia maupun di akherat. Orang yang tidak mengenal Allah, niscaya tidak akan mengenal kemaslahatan dirinya, melanggar hak-hak orang lain, menzalimi dirinya sendiri, dan menebarkan kerusakan di atas muka bumi tanpa sedikitpun mengenal rasa malu.

Berikut ini, sebagian ciri-ciri atau indikasi dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta keterangan para ulama salaf yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam menjawab pertanyaan di atas:

Pertama; Orang Yang Mengenal Allah Merasa Takut Kepada-Nya

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yang merasa takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang berilmu saja.” (QS. Fathir: 28)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “…Ibnu Mas’ud pernah mengatakan, ‘Cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai bukti keilmuan.’ Kurangnya rasa takut kepada Allah itu muncul akibat kurangnya pengenalan/ma’rifah yang dimiliki seorang hamba kepada-Nya. Oleh sebab itu, orang yang paling mengenal Allah ialah yang paling takut kepada Allah di antara mereka. Barangsiapa yang mengenal Allah, niscaya akan menebal rasa malu kepada-Nya, semakin dalam rasa takut kepada-Nya, dan semakin kuat cinta kepada-Nya. Semakin pengenalan itu bertambah, maka semakin bertambah pula rasa malu, takut dan cinta tersebut….” (Thariq al-Hijratain, dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir [5/97])

Kedua; Orang Yang Mengenal Allah Mencurigai Dirinya Sendiri

Ibnu Abi Mulaikah -salah seorang tabi’in- berkata, “Aku telah bertemu dengan tiga puluhan orang Shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan mereka semua merasa sangat takut kalau-kalau dirinya tertimpa kemunafikan.” (HR. Bukhari secara mu’allaq).

Suatu ketika, ada seseorang yang berkata kepada asy-Sya’bi, “Wahai sang alim/ahli ilmu.” Maka beliau menjawab, “Kami ini bukan ulama. Sebenarnya orang yang alim itu adalah orang yang senantiasa merasa takut kepada Allah.” (dinukil dari adh-Dhau’ al-Munir ‘ala at-Tafsir [5/98])

Ketiga; Orang Yang Mengenal Allah Mengawasi Gerak-Gerik Hatinya

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “..Begitu pula hati yang telah disibukkan dengan kecintaan kepada selain Allah, keinginan terhadapnya, rindu dan merasa tentram dengannya, maka tidak akan mungkin baginya untuk disibukkan dengan kecintaan kepada Allah, keinginan, rasa cinta dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya kecuali dengan mengosongkan hati tersebut dari ketergantungan terhadap selain-Nya. Lisan juga tidak akan mungkin digerakkan untuk mengingat-Nya dan anggota badan pun tidak akan bisa tunduk berkhidmat kepada-Nya kecuali apabila ia dibersihkan dari mengingat dan berkhidmat kepada selain-Nya. Apabila hati telah terpenuhi dengan kesibukan dengan makhluk atau ilmu-ilmu yang tidak bermanfaat maka tidak akan tersisa lagi padanya ruang untuk menyibukkan diri dengan Allah serta mengenal nama-nama, sifat-sifat dan hukum-hukum-Nya…” (al-Fawa’id, hal. 31-32)

Keempat; Orang Yang Mengenal Allah Selalu Mengingat Akherat

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka akan Kami sempurnakan baginya balasan amalnya di sana dan mereka tak sedikitpun dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan apa-apa di akherat kecuali neraka dan lenyaplah apa yang mereka perbuat serta sia-sia apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Huud: 15-16)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah dalam melakukan amal-amal, sebelum datangnya fitnah-fitnah (ujian dan malapetaka) bagaikan potongan-potongan malam yang gelap gulita, sehingga membuat seorang yang di pagi hari beriman namun di sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya beriman namun di pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya demi mendapatkan kesenangan duniawi semata.” (HR. Muslim)

Kelima; Orang Yang Mengenal Allah Tidak Tertipu Oleh Harta

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya perbendaharaan dunia. Akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah rasa cukup di dalam hati.” (HR. Bukhari). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya anak Adam itu memiliki dua lembah emas niscaya dia akan mencari yang ketiga. Dan tidak akan mengenyangkan rongga/perut anak Adam selain tanah. Dan Allah akan menerima taubat siapa pun yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari)

Keenam; Orang Yang Mengenal Allah Akan Merasakan Manisnya Iman

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga perkara, barangsiapa memilikinya maka dia akan merasakan manisnya iman…” Di antaranya, “Allah dan rasul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan bisa merasakan lezatnya iman orang-orang yang ridha kepada Rabbnya, ridha Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasul.” (HR. Muslim).

Ketujuh; Orang Yang Mengenal Allah Tulus Beribadah Kepada-Nya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang hanya akan meraih balasan sebatas apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya [tulus] karena Allah dan Rasul-Nya niscaya hijrahnya itu akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena [perkara] dunia yang ingin dia gapai atau perempuan yang ingin dia nikahi, itu artinya hijrahnya akan dibalas sebatas apa yang dia inginkan saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian. Akan tetapi yang dipandang adalah hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Ibnu Mubarak rahimahullah mengingatkan, “Betapa banyak amalan kecil yang menjadi besar karena niat. Dan betapa banyak amalan besar menjadi kecil gara-gara niat.” (Jami’ al-’Ulum wal Hikam oleh Ibnu Rajab).

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 26 November 2011 inci Aqidah